Saat ‘pasangan maut’ berganti model,
Suzuki memberi kejutan dengan mengeluarkan petarung baru bernama
Ertiga. Sepintas bodi Ertiga terlihat kompak. Padahal Ertiga lebih
panjang 125 mm dan lebih lebar 25 mm dari Avanza-Xenia. Ertiga cuma
kalah jangkung 10 mm saja dari kedua mobil itu.
Biar begitu head room baris 1 sampai 3 angka Ertiga lebih bagus ketimbang Avanza-Xenia. Ruang kepala Ertiga di jok baris ke-1 berkisar 103-106 cm karena kedua jok bisa disetel tinggi-rendahnya (height adjuster seat). Sementara Avanza-Xenia di angka 99 cm.
Jok baris kedua yang berjenis sliding seat bisa digeser maju-mundur 240 mm. Tak heran ruang kaki (leg room) yang sangat fleksibel, yaitu 48-88 cm (baris ke-2) dan 50-79 cm (baris ke-3). Sementara Avanza-Xenia dengan jok geser 60 mm menghasilkan leg room 64-87 cm (baris ke-2) dan 57-62 cm (baris ke-3).
Tapi untuk sisi kenyamanan penumpang Ertiga belum bisa unggul. Secara dimensi ia mirip saja dengan para rivalnya. Artinya penumpang di bangku paling belakang tak boleh berpostur di atas 170 cm, atau kepala akan menyentuh atap. Sayangnya lagi, akses ke belakang tak semudah Avanza.
Biar begitu head room baris 1 sampai 3 angka Ertiga lebih bagus ketimbang Avanza-Xenia. Ruang kepala Ertiga di jok baris ke-1 berkisar 103-106 cm karena kedua jok bisa disetel tinggi-rendahnya (height adjuster seat). Sementara Avanza-Xenia di angka 99 cm.
Jok baris kedua yang berjenis sliding seat bisa digeser maju-mundur 240 mm. Tak heran ruang kaki (leg room) yang sangat fleksibel, yaitu 48-88 cm (baris ke-2) dan 50-79 cm (baris ke-3). Sementara Avanza-Xenia dengan jok geser 60 mm menghasilkan leg room 64-87 cm (baris ke-2) dan 57-62 cm (baris ke-3).
Tapi untuk sisi kenyamanan penumpang Ertiga belum bisa unggul. Secara dimensi ia mirip saja dengan para rivalnya. Artinya penumpang di bangku paling belakang tak boleh berpostur di atas 170 cm, atau kepala akan menyentuh atap. Sayangnya lagi, akses ke belakang tak semudah Avanza.
Kelebihan lain Ertiga dibanding 2
rivalnya adalah posisi duduk pengemud yang ergonomis dan terasa seperti
sedan. Kemudi ringan, bantingan halus serta tenaga mesin responsif
merupakan resep jitu agar Ertiga lebih nyaman dikendarai.
Menambah nuansa kelas atas di kabin, Ertiga juga memberi sistem audio terintegrasi dengan pengontrol di setir dan on-board computer bertampilan modern. Semua ini kadang membuat kami tak percaya sedang mengetes mobil setara Avanza-Xenia.
Bantingan suspensi Ertiga lebih lembut dari 2 rivalnya, begitu pula dengan keheningan kabinnya. Hal ini tak lepas dari penggunaan ban rendah hambatan (Eco Tyre). Konsumsi BBM-nya juga cukup mengagumkan dengan 14,6 km/l di rute dalam kota.
Tenaga mesin 1.373 cc-nya juga terasa cukup positif. Penggerak roda depan membuat daya 95 dk yang ditelurkan mesin bisa tertransfer lebih efisien dibanding penggerak belakang seperti pada rivalnya. Sprint 0-100 km/jam dicapai dalam 10,6 detik, Ertiga bahkan lebih cepat dari Avanza 1.5 Veloz.
Satu hal lagi yang menyenangkan, saat berkendara 100 km/jam di gigi 5, Ertiga melaju dengan 3.200 rpm saja, lebih rendah 300 rpm dari Daihatsu Xenia. Selain mengurangi raungan mesin, ini juga membuatnya sangat hemat di tol.
Menambah nuansa kelas atas di kabin, Ertiga juga memberi sistem audio terintegrasi dengan pengontrol di setir dan on-board computer bertampilan modern. Semua ini kadang membuat kami tak percaya sedang mengetes mobil setara Avanza-Xenia.
Bantingan suspensi Ertiga lebih lembut dari 2 rivalnya, begitu pula dengan keheningan kabinnya. Hal ini tak lepas dari penggunaan ban rendah hambatan (Eco Tyre). Konsumsi BBM-nya juga cukup mengagumkan dengan 14,6 km/l di rute dalam kota.
Tenaga mesin 1.373 cc-nya juga terasa cukup positif. Penggerak roda depan membuat daya 95 dk yang ditelurkan mesin bisa tertransfer lebih efisien dibanding penggerak belakang seperti pada rivalnya. Sprint 0-100 km/jam dicapai dalam 10,6 detik, Ertiga bahkan lebih cepat dari Avanza 1.5 Veloz.
Satu hal lagi yang menyenangkan, saat berkendara 100 km/jam di gigi 5, Ertiga melaju dengan 3.200 rpm saja, lebih rendah 300 rpm dari Daihatsu Xenia. Selain mengurangi raungan mesin, ini juga membuatnya sangat hemat di tol.
Poin Utama
POSISI MENGEMUDI
Dengan pendekatan seperti sedan, Suzuki Ertiga memiliki posisi mengemudi paling ergonomis dibanding rivalnya. Kita pun bisa mengendarai mobil dengan lebih santai dan asyik.
KONSUMSI BBM
Berbeda dengan APV yang cenderung boros BBM, Ertiga sangat efisien. Butuh kemacetan sangat parah untuk membuat kehematannya jatuh di bawah 11 km/liter. Dan kehematan itu didapat dari mesin yang memberi akselerasi tercepat di tes kali ini.
HEAD ROOM
Meskipun belum bisa dibilang lega, Ertiga memberi head room di ruang paling belakang lebih baik ketimbang Avanza. Head rest-nya juga bisa untuk penumpang di atas 170 cm.
POSISI MENGEMUDI
Dengan pendekatan seperti sedan, Suzuki Ertiga memiliki posisi mengemudi paling ergonomis dibanding rivalnya. Kita pun bisa mengendarai mobil dengan lebih santai dan asyik.
KONSUMSI BBM
Berbeda dengan APV yang cenderung boros BBM, Ertiga sangat efisien. Butuh kemacetan sangat parah untuk membuat kehematannya jatuh di bawah 11 km/liter. Dan kehematan itu didapat dari mesin yang memberi akselerasi tercepat di tes kali ini.
HEAD ROOM
Meskipun belum bisa dibilang lega, Ertiga memberi head room di ruang paling belakang lebih baik ketimbang Avanza. Head rest-nya juga bisa untuk penumpang di atas 170 cm.
Posted 10 Februari 2013
0 komentar:
Posting Komentar