Bogor - Persaingan di kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) low-end makin ramai. Perang diskon pun tak terhindarkan.
General Manager Marketing Brand II 4W PT Suzuki Indomobil Sales Joko Utomo menjelaskan kalau persaingan di kelas MPV low-end makin ketat dan kompetitor sudah mulai menjalankan perang diskon untuk menghalau perkembangan penjualan Ertiga. "Tapi kita tidak mau ikut," katanya di Bogor.
Direktur Sales PT Suzuki Indomobil Sales Endro Nugroho menambahkan alasan kenapa Suzuki tidak mau terbawa arus untuk ikut perang diskon. Sebab, dengan diskon, maka harga jual kembali sebuah produk bakal rusak.
"Jadi begini, naik atau turunnya harga sebuah produk itu kan tergantung permintaan dan kesediaan di pasar. Untuk mobil, harga baru menjadi patokan orang untuk menjual mobil bekas," ujarnya.
"Nah kalau misalnya sebuah merek memberi diskon Rp 15 juta pada produk mereka. Lalu disisi lain, konsumen ingin menjual mobil mereka di tahun pertama. Tentu tidak bisa hanya turun Rp 10 juta karena harga barunya saja turun Rp 15 juta. Dengan begitu, harga jual kembali mobil bekas itu pasti di bawah harga baru, nah ini akan merembet ke mobil-mobil produksi tahun sebelumnya. Kalau sudah begitu, resale velue sebuah barang rusak," lugas Endro.
Karena itulah, Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales Davy Tuilan selalu menekankan agar diler tidak terpancing untuk mengikuti cara kompetitor yang melakukan perang diskon.
"Kalau ada diler yang memberikan diskon berlebihan, mending kita kasih mobilnya ke diler lain yang lebih membutuhkan," tuntasnya.
General Manager Marketing Brand II 4W PT Suzuki Indomobil Sales Joko Utomo menjelaskan kalau persaingan di kelas MPV low-end makin ketat dan kompetitor sudah mulai menjalankan perang diskon untuk menghalau perkembangan penjualan Ertiga. "Tapi kita tidak mau ikut," katanya di Bogor.
Direktur Sales PT Suzuki Indomobil Sales Endro Nugroho menambahkan alasan kenapa Suzuki tidak mau terbawa arus untuk ikut perang diskon. Sebab, dengan diskon, maka harga jual kembali sebuah produk bakal rusak.
"Jadi begini, naik atau turunnya harga sebuah produk itu kan tergantung permintaan dan kesediaan di pasar. Untuk mobil, harga baru menjadi patokan orang untuk menjual mobil bekas," ujarnya.
"Nah kalau misalnya sebuah merek memberi diskon Rp 15 juta pada produk mereka. Lalu disisi lain, konsumen ingin menjual mobil mereka di tahun pertama. Tentu tidak bisa hanya turun Rp 10 juta karena harga barunya saja turun Rp 15 juta. Dengan begitu, harga jual kembali mobil bekas itu pasti di bawah harga baru, nah ini akan merembet ke mobil-mobil produksi tahun sebelumnya. Kalau sudah begitu, resale velue sebuah barang rusak," lugas Endro.
Karena itulah, Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales Davy Tuilan selalu menekankan agar diler tidak terpancing untuk mengikuti cara kompetitor yang melakukan perang diskon.
"Kalau ada diler yang memberikan diskon berlebihan, mending kita kasih mobilnya ke diler lain yang lebih membutuhkan," tuntasnya.
Info penjualan silahkan menghubungi :
PRAPTO ( EM of UMC Suzuki )
GSM 0817 0373 2665 atau 0821 3925 2869
CDMA 031-7865 5757
Pin bb 25c4519c
Sumber : detikOto.com
Posted 01 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar